SCROOL UNTUK MELANJUTKAN
Politik

Anies Baswedan Ajak Warga Surabaya Lampaui Rekor Jakarta

Maryono
×

Anies Baswedan Ajak Warga Surabaya Lampaui Rekor Jakarta

Share this article
Anies Baswedan Ajak Warga Surabaya Lampaui Rekor Jakarta
Anies Baswedan Ajak Warga Surabaya Lampaui Rekor Jakarta ( YouTube / Anies Baswedan )

ABOUTJATIM.COM – Calon presiden nomor urut 01, Anies Baswedan, mengajak warga Surabaya untuk melampaui rekor yang dicetak oleh Jakarta dalam pemilihan umum 2024. Anies mengatakan, Jakarta berhasil mencatatkan partisipasi pemilih tertinggi di Indonesia pada Pemilu 2019, yaitu sebesar 83,15 persen. Anies berharap, Surabaya bisa memecahkan rekor tersebut pada Pemilu 2024.

Hal ini disampaikan Anies saat menghadiri acara Desak Anies di Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu, 14 Januari 2024. Acara tersebut merupakan bagian dari rangkaian kampanye Anies dan pasangannya, Muhaimin Iskandar, yang diinisiasi oleh relawan dan simpatisan mereka.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN

Anies mengatakan, Surabaya memiliki potensi besar untuk meningkatkan partisipasi pemilih, karena memiliki jumlah pemilih terbanyak kedua di Indonesia, setelah Jakarta. Menurut data Komisi Pemilihan Umum (KPU), Surabaya memiliki 2.616.837 pemilih yang terdaftar pada Pemilu 2019. Namun, partisipasi pemilih Surabaya pada Pemilu 2019 hanya mencapai 77,88 persen, lebih rendah dari rata-rata nasional yang sebesar 81,93 persen.

“Kita ingin Surabaya menjadi kota yang paling tinggi partisipasinya di Indonesia. Jakarta sudah 83 persen, Surabaya harus lebih tinggi lagi. Kita harus pecahkan rekor Jakarta,” ujar Anies di hadapan ribuan pendukungnya yang memadati Gelora Pancasila, Surabaya.

Anies menambahkan, partisipasi pemilih yang tinggi menunjukkan kesadaran dan tanggung jawab masyarakat terhadap masa depan bangsa. Anies juga mengapresiasi semangat dan antusiasme warga Surabaya yang hadir dalam acara Desak Anies, meskipun cuaca panas dan terik.

“Terima kasih atas kehadiran dan dukungan kalian semua. Ini membuktikan bahwa kalian peduli dengan Indonesia. Kalian ingin Indonesia menjadi lebih baik, lebih adil, lebih makmur, dan lebih sejahtera,” kata Anies.

Anies juga menyampaikan visi dan misinya sebagai calon presiden, antara lain memperkuat kedaulatan dan kemandirian Indonesia, membangun ekonomi yang berkeadilan dan berkelanjutan, meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan, serta mengembalikan kepercayaan publik terhadap pemerintah.

Anies juga mengajak warga Surabaya untuk bersama-sama mengawal proses pemilu agar berjalan jujur, adil, dan demokratis. Anies mengingatkan, pemilu bukan hanya tentang memilih pemimpin, tetapi juga tentang menentukan nasib bangsa.

“Pemilu adalah momentum untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dan menentukan arah kebijakan negara. Pemilu adalah hak kita sebagai warga negara untuk menyalurkan aspirasi dan harapan kita. Pemilu adalah tanggung jawab kita sebagai bagian dari bangsa Indonesia untuk menjaga persatuan dan kesatuan kita,” tutur Anies.

Anies juga mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, yang telah memberikan izin dan fasilitas untuk pelaksanaan acara Desak Anies di Surabaya. Anies mengatakan, Khofifah adalah sosok pemimpin yang menghormati demokrasi dan kebebasan berpendapat.

“Bu Khofifah adalah sahabat saya sejak lama. Beliau adalah pemimpin yang visioner dan berintegritas. Beliau juga menghargai hak konstitusional kami untuk berkampanye di Surabaya. Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bu Khofifah,” kata Anies.

Acara Desak Anies di Surabaya dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional dan daerah, antara lain Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra, serta sejumlah tokoh masyarakat, budayawan, seniman, dan aktivis.

Acara Desak Anies di Surabaya juga diwarnai dengan berbagai hiburan dan kesenian, seperti musik, tari, teater, dan pantun. Salah satu pantun yang disampaikan oleh Butet Kartaredjasa, aktor dan komedian senior asal Yogyakarta, menyindir Presiden Joko Widodo yang dinilai gagal dalam memimpin Indonesia.

“Kalau mau jadi presiden, harus punya visi dan misi. Kalau tidak punya visi dan misi, jangan jadi presiden. Kalau mau jadi presiden, harus bisa mengayomi rakyat. Kalau tidak bisa mengayomi rakyat, jangan jadi presiden. Kalau mau jadi presiden, harus bisa menjaga kedaulatan negara. Kalau tidak bisa menjaga kedaulatan negara, jangan jadi presiden. Kalau mau jadi presiden, harus bisa menyejahterakan rakyat. Kalau tidak bisa menyejahterakan rakyat, jangan jadi presiden. Kalau mau jadi presiden, harus bisa membangun Indonesia. Kalau tidak bisa membangun Indonesia, jangan jadi presiden. Kalau mau jadi presiden, harus bisa memilih wakil yang baik. Kalau tidak bisa memilih wakil yang baik, jangan jadi presiden. Kalau mau jadi presiden, harus bisa mendengarkan suara rakyat. Kalau tidak bisa mendengarkan suara rakyat, jangan jadi presiden. Kalau mau jadi presiden, harus bisa menghormati demokrasi. Kalau tidak bisa menghormati demokrasi, jangan jadi presiden. Kalau mau jadi presiden, harus bisa menjaga keutuhan NKRI. Kalau tidak bisa menjaga keutuhan NKRI, jangan jadi presiden. Kalau mau jadi presiden, harus bisa menghentikan korupsi. Kalau tidak bisa menghentikan korupsi, jangan jadi presiden. Kalau mau jadi presiden, harus bisa mengatasi pandemi. Kalau tidak bisa mengatasi pandemi, jangan jadi presiden. Kalau mau jadi presiden, harus bisa memilih Anies Baswedan. Kalau tidak bisa memilih Anies Baswedan, jangan jadi presiden,” kata Butet sambil disambut tepuk tangan meriah dari peserta acara.

Dapatkan berita terbaru dari About Jatim di:
Advertisement