ABOUTJATIM.COM – Trenggalek 27 Mei 2023, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, kembali menggelar Festival Mangrove ke-4 di Hutan Mangrove Pancer Cengkrong, Kabupaten Trenggalek.
Acara yang diselenggarakan di kawasan pesisir ini bertujuan untuk mendorong perbaikan ekosistem mangrove, memaksimalkan hilirisasi mangrove, dan meningkatkan perekonomian masyarakat Jawa Timur.
Dalam festival ini, Gubernur Khofifah berbicara tentang pentingnya mengoptimalkan hilirisasi mangrove setelah ekosistemnya terbentuk dengan baik.
Ia menyampaikan harapannya bahwa dengan pengembangan dari hulu ke hilir, ekonomi masyarakat dapat meningkat sambil tetap menjaga alam dan lingkungan sekitar.
Gubernur Khofifah juga menekankan dua hal penting yang harus dilakukan sebelum melaksanakan hilirisasi ekosistem mangrove.
Pertama, perlu memastikan terbentuknya habitat dari ekosistem mangrove. Setelah itu, baru dilakukan penaburan ikan, kepiting, udang, dan pelepasliaran beberapa jenis burung.
Kedua, penting untuk memastikan bahwa proses hilirisasi dalam bidang ekonomi juga berjalan dengan baik.
Sebagai informasi, Festival Mangrove sebelumnya telah sukses diselenggarakan di Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Sampang, dan Kabupaten Sidoarjo.
Kepala Dinas Perhutanan Provinsi Jawa Timur, Jumadi, melaporkan bahwa kontribusi dari elemen strategis, sektor swasta, dan komunitas dalam festival ini telah meningkat sebesar 100 persen dibandingkan festival mangrove sebelumnya.
Hal ini menunjukkan peningkatan kesadaran dalam menjaga ekosistem dan lingkungan alam, serta mendukung upaya pengurangan emisi gas dan pencapaian Net Zero Emisson 2060.
Pada Festival Mangrove kali ini, dilakukan penanaman mangrove dengan jenis Pidada atau Sonneratia.
Selain itu, Gubernur Khofifah turut melakukan susur sungai untuk memeriksa vegetasi kawasan mangrove dan melepasliarkan 23.000 ekor udang serta 527 ekor ikan bandeng.
Beberapa jenis burung seperti Burung Pleci, Prenjak, Tekukur, Perkutut, Peking Manyar, dan Peking Kaji juga dilepasliarkan dalam festival ini.
Hutan Mangrove Pancer Cengkrong memiliki luas 37,2 hektar, sedangkan luas seluruh hutan mangrove di Jawa Timur mencapai lebih dari 170,8 hektar.
Hutan ini terdiri dari 40 jenis mangrove, dengan 17 jenis mangrove yang tumbuh secara dominan.
Selain acara penanaman mangrove, mantan Menteri Sosial RI ini juga mengajak para tamu undangan untuk mengunjungi booth khusus yang menyajikan produk hilirisasi mangrove yang telah terbentuk.
Melalui ekosistem yang telah terbangun ini, diharapkan tercipta edukasi wisata yang berkelanjutan.
Gubernur Khofifah menekankan pentingnya upaya ini dalam kontribusi Jawa Timur untuk menjaga ketersediaan oksigen baik di Indonesia maupun di dunia.
Mangrove memiliki kemampuan menyerap CO2 yang lebih besar daripada tanaman yang tumbuh di daratan.
Sejak tahun 2020 hingga 2022, telah dilakukan penanaman mangrove seluas 1.820,83 hektar di pesisir Jawa Timur oleh berbagai pihak dengan jumlah bibit mangrove mencapai 6.133.384 batang.
Hingga saat ini, pada tahun 2023, telah dilakukan penanaman mangrove seluas 48,55 hektar atau sejumlah 217.460 batang bibit mangrove di Jawa Timur.
Provinsi Jawa Timur memiliki kawasan mangrove eksisting seluas 27.221 hektar, yang merupakan yang terluas di antara provinsi lainnya di Pulau Jawa dan Bali.
Dalam kawasan ini, terdapat kerapatan mangrove yang tinggi, yaitu 47,26% untuk mangrove lebat dan 46,07% untuk mangrove sedang.
Melalui Festival Mangrove ini, Gubernur Khofifah dan pihak terkait berharap mampu membangun ekosistem mangrove yang kuat, meningkatkan perekonomian masyarakat setempat, serta turut berkontribusi dalam menjaga lingkungan dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
***