SCROOL UNTUK MELANJUTKAN
Internasional

Korea Utara Siap Bertemu dengan Jepang, Tuntutan Dialog Lebih Luas dan Inklusif

Maryono
×

Korea Utara Siap Bertemu dengan Jepang, Tuntutan Dialog Lebih Luas dan Inklusif

Share this article
Korea Utara Siap Bertemu dengan Jepang, Tuntutan Dialog Lebih Luas dan Inklusif (Korean Central News Agency/Korea News Service)

ABOUTJATIM.COM – Korea Utara (Korut) telah menyatakan kesiapannya untuk melakukan pembicaraan dengan Jepang, dengan syarat bahwa pembahasan tidak hanya terbatas pada masalah penculikan yang diklaim telah diselesaikan oleh Pyongyang.

Hal ini disampaikan melalui media pemerintah KCNA pada hari Senin (29/5/2023).

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN

KCNA mengutip pernyataan Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara, Pak Sang Gil, yang menyatakan bahwa jika Jepang ingin memperbaiki hubungan, maka tidak ada alasan bagi DPRK dan Jepang untuk tidak bertemu.

DPRK merupakan singkatan dari nama resmi Korea Utara, yaitu Republik Demokratik Rakyat Korea.

Pak juga menegaskan bahwa masalah warga negara Jepang yang diculik oleh Korea Utara beberapa dekade yang lalu telah diselesaikan, meskipun Jepang terus menyerukan penyelesaian masalah tersebut, demikian laporan KCNA.

Pernyataan Pak ini sebagai tanggapan terhadap pernyataan Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, dalam sebuah acara di Tokyo akhir pekan lalu.

Kishida mengungkapkan niatnya untuk bertemu dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, dengan tujuan menyelesaikan masalah warga negara Jepang yang diculik pada periode 1970-an dan 1980-an.

Adanya keyakinan bahwa Korea Utara menunjukkan sikap positif untuk mengadakan pembicaraan dengan Jepang kali ini menjadi hal yang menarik.

Pasalnya, ini merupakan kali pertama sejak Tokyo memberlakukan sanksi lanjutan pada 2016 sebagai respons atas uji coba nuklir dan misil yang dilakukan oleh Korea Utara.

Sementara itu, Pyongyang telah menangguhkan penyelidikan terhadap masalah penculikan warga negara Jepang.

Pak mengungkapkan bahwa penyelidikan terhadap masalah ini akan menjadi pemborosan waktu jika pemerintah Kishida mengambil sikap yang sama seperti pemerintah Jepang sebelumnya, sesuai dengan laporan KCNA.

Perkembangan ini menjadi sorotan karena hubungan antara Korea Utara dan Jepang telah tegang selama beberapa dekade terakhir.

Penculikan warga negara Jepang oleh Korea Utara menjadi salah satu sumber ketegangan utama di antara kedua negara.

Meskipun Jepang telah menyerukan penyelesaian masalah ini secara berulang kali, Korea Utara menganggap bahwa masalah tersebut sudah selesai.

Belum ada kejelasan mengenai apakah pertemuan antara Korea Utara dan Jepang akan terlaksana dalam waktu dekat.

Namun, pernyataan dari pihak Korea Utara ini memberikan harapan bahwa kedua negara dapat memulai dialog untuk memperbaiki hubungan bilateral mereka.

Pernyataan Pak Sang Gil juga mencerminkan keinginan Korea Utara untuk meningkatkan hubungan dengan Jepang secara keseluruhan.

Selain membahas masalah penculikan, pembicaraan antara kedua negara ini bisa membahas isu-isu lain yang mempengaruhi hubungan bilateral, seperti masalah nuklir dan keamanan di kawasan Asia Timur.

***

Dapatkan berita terbaru dari About Jatim di: