SCROOL UNTUK MELANJUTKAN
Inspiratif

Dibalik Viralnya Kisah Viky: Keberanian, Dalang Tersembunyi, dan Kisah Inspiratif Perjuangan Siswa SMA yang Menyentuh Hati

Maryono
×

Dibalik Viralnya Kisah Viky: Keberanian, Dalang Tersembunyi, dan Kisah Inspiratif Perjuangan Siswa SMA yang Menyentuh Hati

Share this article
Dibalik Viralnya Kisah Viky: Keberanian, Dalang Tersembunyi, dan Kisah Inspiratif Perjuangan Siswa SMA yang Menyentuh Hati (YouTube Trans TV)

ABOUTJATIM.COM – Viky, siswa SMA yang berjalan kaki sejauh 16 km ke sekolahnya, telah mencuri perhatian di media sosial belakangan ini.

Namun, tahukah Anda bahwa viralnya peristiwa ini sebenarnya direncanakan dengan sengaja oleh paman Viky sendiri?

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN

Inilah fakta-fakta terbaru terkait kisah Viky yang patut kita ketahui.

Dalang di Balik Kisah Viralnya Viky

Mirda, sang paman Viky, terbukti menjadi dalang di balik viralnya peristiwa siswa SMA ini.

Seorang tokoh lingkungan di tempat tinggal Viky mengungkapkan hal ini kepada AboutJatim.com pada Kamis (25/5/2023).

Menurut tokoh tersebut, Mirda telah meminta izin kepada orangtua Viky sebelum merencanakan viralnya peristiwa ini.

Paman Mirda, yang mengenakan baju putih dan kacamata, diketahui sudah mendapat izin dari orangtua Viky untuk menjadikan kejadian ini viral.

Mereka percaya bahwa viralnya kisah ini dapat membantu mengatasi kesulitan ekonomi keluarga, terutama setelah usaha akuarium yang dijalankan oleh orangtua Viky mengalami kerugian dan bangkrut akibat kesalahan dalam pengelolaan.

Sayangnya, masih banyak informasi yang dirahasiakan terkait dengan viralnya kisah Viky ini. Keluarga Viky diminta menunjukkan tagihan bank di media sosial, namun mereka tidak dapat memberikan bukti yang valid.

Hal ini menimbulkan kecurigaan bahwa ada hal-hal yang disembunyikan terkait dengan kondisi keluarga Viky.

Latar Belakang Perjuangan Viky

Kisah perjuangan Viky dimulai ketika ia terpaksa berjalan kaki menuju sekolah karena tidak memiliki biaya transportasi.

Keputusan ini diambil karena keluarga Viky sedang menghadapi kesulitan ekonomi yang cukup parah.

Ayah Viky mengalami stroke, dan usaha ikan hias yang menjadi mata pencaharian keluarga terpaksa ditutup.

Sementara itu, ibu Viky hanya berperan sebagai ibu rumah tangga dan tidak memiliki pekerjaan tetap.

Meskipun dalam kondisi yang sulit, Viky tetap bertekad untuk menyelesaikan pendidikannya.

Sebagai anak pertama dari empat bersaudara, Viky merasa tanggung jawab untuk menyelesaikan sekolahnya meskipun tidak memiliki biaya yang cukup.

Ibu Viky sangat bangga dengan tekad dan semangat belajar anaknya.

Meskipun mereka tidak mampu menyediakan biaya sekolah, Viky tetap bertekad untuk melanjutkan pendidikan dan membantu orangtuanya.

Selain bersekolah, Viky juga bekerja sebagai tukang parkir untuk mencari tambahan penghasilan.

Namun, penghasilan yang diperolehnya sangat terbatas, hanya sekitar Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu.

Keberanian dan Kegigihan Viky

Pendapatan yang diperoleh oleh Viky dari pekerjaan sebagai tukang parkir tersebut ia berikan kepada ibunya untuk membeli kebutuhan sehari-hari, seperti mie dan telur.

Viky tetap berjuang dengan penuh semangat meskipun harus berjalan kaki jauh setiap hari untuk sekolah.

Ibunya merasa bangga dan bersyukur memiliki anak yang memiliki mental dan tekad yang kuat.

Namun, masalah lain muncul ketika Viky menyadari bahwa ia tidak memiliki biaya untuk membayar ujian dan mendapatkan ijazah.

Ia memiliki tunggakan pembayaran uang ujian sebesar Rp 5 juta kepada teman-temannya.

Viky mengaku tidak dapat mengambil ijazahnya karena tidak sanggup membayar tunggakan tersebut.

Ayah Viky juga mengungkapkan bahwa kondisinya sedang buruk, sebab usaha ikan hiasnya telah bangkrut.

Dalam situasi yang sulit ini, ayah Viky hanya bisa memberikan pesan kepada anaknya yang menjadi satu-satunya harapannya.

Viky sebagai anak pertama dan satu-satunya anak laki-laki diharapkan tetap tegar dan berhasil menyelesaikan pendidikannya.

Kisah perjuangan Viky, siswa SMA yang gigih berjuang demi pendidikan, telah menginspirasi banyak orang.

Meskipun dihadapkan pada kondisi ekonomi yang sulit, Viky tetap bertekad untuk menyelesaikan sekolahnya dengan berjalan kaki sejauh 16 km setiap harinya.

Kisah ini memberikan pelajaran tentang kegigihan, semangat, dan cinta terhadap pendidikan.

Dalam menghadapi tantangan hidup, Viky dan keluarganya juga harus menghadapi permasalahan lain, seperti kesulitan ekonomi dan kehilangan usaha.

Namun, mereka tetap berusaha untuk bangkit dan menjalani kehidupan dengan penuh semangat.

Semoga kisah perjuangan Viky ini dapat menginspirasi kita semua untuk tidak menyerah dalam menghadapi rintangan dan terus berjuang untuk mencapai impian kita.

***

Dapatkan berita terbaru dari About Jatim di: