SCROOL UNTUK MELANJUTKAN
Ekonomi Bisnis

Pemerintah Jatim Gencarkan Pengembangan Desa Devisa melalui Kampoeng Kreasi 2023

Maryono
×

Pemerintah Jatim Gencarkan Pengembangan Desa Devisa melalui Kampoeng Kreasi 2023

Share this article
Pemerintah Jatim Gencarkan Pengembangan Desa Devisa melalui Kampoeng Kreasi 2023
Pemerintah Jatim Gencarkan Pengembangan Desa Devisa melalui Kampoeng Kreasi 2023

ABOUTJATIM.COM – Pemerintah Provinsi Jawa Timur, di bawah kepemimpinan Gubernur Khofifah Indar Parawansa, terus mendorong pemaksimalan potensi Desa Devisa di Jawa Timur.

Dalam upayanya, Khofifah menyelenggarakan berbagai kegiatan pendampingan, pelatihan, dan pameran yang bertujuan untuk mengembangkan Desa Devisa.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN

Salah satu acara yang akan digelar adalah Kampoeng Kreasi keempat yang akan berlangsung pada 1-4 Juni 2023 di Center Point, Lt. Ground Royal Plaza, Surabaya.

Dalam acara yang bertajuk “Desa Berdaya Masyarakat Sejahtera” ini, berbagai produk dari kegiatan ekonomi masyarakat seperti Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Badan Usaha Milik Desa (BUMDES), Pondok Pesantren, dan kelompok usaha lainnya akan dipamerkan.

Khofifah menjelaskan bahwa pemaksimalan potensi Desa Devisa merupakan hal yang penting dan harus terus dilakukan.

Sebagai provinsi dengan jumlah Desa Devisa terbanyak di Indonesia, Jawa Timur perlu menguatkan sektor perdagangan luar negeri, terutama melalui partisipasi pelaku usaha dari desa hingga industri.

“Dengan adanya acara Pameran Kampoeng Kreasi yang sudah memiliki produk khas, saya berharap acara ini dapat menjadi awal yang baru bagi pengembangan Desa Devisa,” ujarnya saat membuka acara The 4th Kampoeng Kreasi Pameran Kreativitas dan Inovasi Desa di Royal Plaza Surabaya pada Kamis (1/6/2023).

Khofifah berharap bahwa upaya pemaksimalan potensi Desa Devisa dapat dilakukan melalui program-program inovatif yang melibatkan berbagai pihak.

Sinergi antarpihak tersebut terutama diperlukan dalam membuka akses ke program Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).

“Dengan LPEI, kita dapat memperoleh berbagai aksesibilitas dan pendampingan sesuai dengan kualifikasi agar Desa Devisa dapat tumbuh dan berkembang. Kualifikasinya adalah pertama, produk tersebut harus asli dari desa yang bersangkutan. Kedua, desa tersebut harus memiliki asosiasi, baik itu koperasi atau kelompok usaha lainnya. Ketiga, produk tersebut harus sesuai dengan standar ekspor,” jelasnya.

Khofifah optimis bahwa masih banyak desa di Jawa Timur yang memiliki potensi untuk menjadi Desa Devisa.

Potensi tersebut dapat dilihat dari berbagai sektor dan produk yang ada di desa-desa.

“Contohnya saja potensi kopi dan coklat, kita sudah memiliki banyak varietasnya. Misalnya, prototipe lahan untuk kopi di Madiun, Jember, Malang, Trenggalek, semuanya memiliki keunikan masing-masing. Saya ingin menekankan bahwa potensi pengembangan Desa Devisa ini luar biasa besar,” tuturnya.

Oleh karena itu, Khofifah meminta agar usaha-usaha di desa mendapatkan pendampingan penuh. Pendampingan tersebut mencakup pendampingan dalam hal pemasaran, pembiayaan, dan pengemasan produk.

“Terima kasih kepada semua pihak yang terlibat. Saya berharap sinergi antara seluruh elemen strategis di Jawa Timur dapat memberikan manfaat yang lebih besar dan mempercepat pengembangan Desa Devisa,” tutupnya.

***

Dapatkan berita terbaru dari About Jatim di:
Advertisement